Tetangga Baru di Depan Rumah

Selamat malam, semua! Mohon maaf kalau saya masih belum aktif untuk mengisi postingan blog. Harap maklum, tampaknya penyakit malas sudah ke tingkat akut, sampai kepada kebiasaan posting tulisan-tulisan hehe *ampun 😳 * Ayo, Ca. Lebih aktif lagi! Masa mau diingatin kawan-kawan pembaca blogmu?! 😡

Akhirnya setelah 2-3 bulan rumah di depan rumah saya *loh 😐 * akan mulai dihuni lagi. Hari ini rumah itu baru dibersihkan dari debu-debu, dan mungkin akan direnovasi juga. Mudah-mudahan tetangga baru itu pecinta damai dan memelihara setidaknya kucing atau kura-kura yang lucu nan imut hehehe 😀

Mulai besok seharusnya tulisan ini resmi dilepas dari pagar (efek sensor untuk keamanan🙄

Untung tukang-tukang renovasi sudah pulang semua, jadi bisa leluasa foto suasana rumahnya haha 😕

Aku masih ingat sekali waktu tetangga depan masih ada, mereka pelihara doggy sekitar 2 atau 3 ekor *waduh banyak sekali 😯Memang banyak, bahkan orang-orang lewat saja digonggongin sama doggy-doggy itu. Berisik amat ❗

Dan bicara tentang doggy, aku jadi ingat waktu pulang kampung di Solo kemarin. Waktu itu mau ngantar adiknya tanteku dan teman adiknya ke masjid untuk shalat Maghrib. Masih belum terlalu gelap karena matahari masih terlihat dari sawah-sawah 🙂 Saat itu aku dan adik-adik sepupuku naik sepeda, bukan jalan kaki *berhubung ada sepeda, manfaatkan saja 😎 *

Ah, keren banget nih pemandangan, pujiku sambil tetap konsentrasi pada jalan. Seketika pujian itu hilang begitu saja, karena saat belok kiri ada semacam BULLDOG yang tiba-tiba main gonggong aja di depan! Bulldog itu juga rada-rada maju pas gonggong, jadi yaa refleks saja kaki kiriku menendang ke arah bulldog itu *maunya sih kena mukanya, tapi daripada kegigit, cari aman saja :mrgreen: * Terus langsung kabur belok kanan, dan sampailah di depan masjid dengan jantung berdebar-debar 😯 Setelah menunggu adik-adik sepupuku selesai shalat, kami langsung melewati gang lain yang berbeda 1 gang dengan gang bulldog tadi. Syukur, syukur. Selamat, selamat 😆

Intinya, ini pertama kalinya seekor doggy *apalagi tipe bulldog* yang membuat aku agak kaget dan membuat sepedaku hampir oleng 🙄 Yang penting selamat sampai di rumah dengan suka cita 😀

Kalau adikku yang paling kecil benar-benar maniak sama KUCING. Kamis kemarin waktu lihat kucing sedang jalan-jalan di atap, aku bilang ke adikku yang sedang asyik main laptop, “Eh, dik. Lihat, ada kucing di atap tuh!” Eh benar dugaanku, dia menghentikan aktivitasnya sejenak untuk ‘memperhatikan’ kucing itu dari jauh, sampai beberapa lama kemudian hilang di balik atap *bukan adikku yang hilang lho* Wah, kalau teropongku masih ada, pasti adikku akan pakai itu 😐

Hahaha, jadi ngomong tentang binatang peliharaan ini. Tapi kalau misalnya tetangga baruku itu memelihara doggy sih tidak apa-apa, bahkan kemungkinan kecil bisa langsung muncul di depan rumahku. Rumah kami memang saling berhadapan, dengan jalan di tengah-tengah, kecuali kalau doggy-nya punya papan bertuliskan ‘STOP’ berwarna merah yang sering dipakai Polantas, itu lain hal deh 😛

P.S. : Tulisan dalam postingan kali ini terinspirasi dari temankuThanks for the inspiration, Rei 😉

Tinggalkan komentar